Penyannyi Chrisye Berpulang
JAKARTA - Penyanyi legendaris Chrisye menutup mata untuk selama-lamanya. Setelah beberapa lama menderita sakit, pria kelahiran Jakarta 57 tahun lalu itu dinyatakan meninggal Jumat pukul 04.08 di rumahnya, Jalan Asem Dua no 80, Cipete, Jakarta Selatan.
Berpulangnya Chrisye menjelang subuh itu seperti sudah "dipersiapkan". Sebab, kepada keluarganya, pelantun lagu Kisah Kasih di Sekolah itu pernah mengungkapkan keinginannya meninggal pada Jumat....
Sejak beredar kabar Chrisye meninggal, rumah duka tidak pernah sepi dari tamu. Para pelayat yang kebanyakan artis terus berdatangan. Karangan bunga tanda duka terus dikirim, baik atas nama individu maupun instansi. Hingga menjelang pukul 12.00, terpajang sekitar 20 karangan bunga.
Keluarga mengadakan pengajian pada pukul 07.30 hingga pukul 09.00. Jenazah penyanyi yang namanya berkibar pada era 1980-an itu kemudian dimandikan di halaman depan rumah. Disusul dengan salat jenazah oleh keluarga, termasuk istri dan keempat anaknya, dan handai taulan sebanyak tiga kali.
Pelayat yang belum mendapatkan kesempatan ikut menyusul salat jenazah di Masjid Al Karomah, sekitar 1 kilometer dari rumah duka. Jenazah almarhum disemayamkan di sana sebelum jamaah menunaikan salat Jumat. Salat jenazah digelar lagi -dengan jumlah jamaah lebih besar- setelah salat Jumat.
"Almarhum sempat berwasiat kepada keluarga bahwa dirinya akan meninggal Jumat. Almarhum ingin disalatkan di masjid ini (Masjid Al Karomah, Red)," ungkap imam masjid melalui pengeras suara kepada jamaah.
Chrisye adalah jamaah tetap di masjid itu saat sehat. Pada pukul 12.45, jenazah dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Selain iring-iringan kendaraan keluarga dan wartawan, di lokasi pemakaman sudah menunggu ratusan pelayat yang ingin melihat jasad Chrisye untuk kali terakhir.
Sesaat setelah jenazah didekatkan ke lubang kubur, hujan turun sehingga menambah suasana lebih haru. Gusti F. Damayanti Noor, istri almarhum, tampak menangis didampingi keempat anaknya, Anisa, Risti, Pasya, dan Masya. Dua anak laki-laki Chrisye, si kembar Pasya dan Masya, tampak lebih tegar dibandingkan dengan kedua kakak perempuannya yang sesenggukan menangis.
Usai pemakaman, Firzi Noor, adik ipar Chrisye, mewakili keluarga memohon maaf kepada semua pelayat bila ada kesalahan kakaknya. "Saya memohon rida dan keikhlasannya demi ketenangan arwah Chrisye," katanya.
Teman almarhum yang mendapatkan kesempatan berharga untuk memberikan sambutan adalah Erwin Gutawa. Erwin mengatakan rasa bangganya akan sosok Chrisye. Salah satu kehebatan Chrisye adalah mampu menggelar konser tunggal tiga kali di Jakarta Convention Center. "Tidak ada musisi lain yang bisa seperti dia," ujarnya.
Sampai pada pertengahan pidatonya, Erwin sudah tidak mampu berbicara lebih banyak lagi. Dia tidak kuat menahan tangis. Setelah menarik napas sejenak, Erwin meneruskan sambutannya.
"Kamu bukan hanya sebagai teman, sahabat, rekan kerja, keluarga, tapi kami anggap sebagai pahlawan musik Indonesia. Karya kamu akan kami kenang selalu. Lagu-lagu kamu akan kami ingat selalu. Cita-cita dan perjuangan kamu akan kita teruskan. Selamat jalan teman, selamat jalan sahabat," ungkapnya.
Saat diantar ke peristirahatan terakhir kemarin, Chrisye mampu mengumpulkan musisi dari beberapa zaman. Chrisye memang tidak hanya akrab terhadap musisi seangkatannya, tapi juga dengan musisi muda.
Grup band Ungu, grup band baru yang pernah berkolaborasi dengan Chrisye, kemarin memutuskan untuk menghentikan semua aktivitas demi menghormati seniornya itu. Jadwal rekaman album dibatalkan.
"Kami belum bisa memberikan penghargaan apa-apa kepada almarhum. Tapi, setidaknya untuk hari ini kami tidak melakukan apa-apa. Waktu kami untuk Chrisye," kata Enda, gitaris grup band yang sedang naik daun itu.
Meski sudah mendapatkan banyak kesempatan untuk kemajuan dunia musik Indonesia, Chrisye kehilangan kesempatan untuk menikahkan anak pertamanya, Anisa, yang akan diadakan pada pertengahan tahun ini.
Gusti F. Damayanti Noor, ketika jumpa pers di Kantor Prodo, Jakarta Selatan, 2 Maret 2007 lalu membenarkan bahwa Chrisye segera punya menantu. "Sebenanya rencana ini sejak tahun lalu, sekitar Oktober," tutur perempuan yang akrab disapa Yanti itu.
Sebagai bapak yang baik, Chrisye hanya mendapatkan kesempatan menerima lamaran calon suami Anisa pada akhir 2006. Kondisi kesehatannya saat itu sedang membaik karena baru saja pulang dari menjalani pengobatan di Singapura. "Insya Allah, Mas Chrisye siap (mantu). Tapi, dari tatapan matanya, seperti belum kuat. Kalaupun ya, kami maunya sederhana saja. Justru anak saya yang merasa tidak enak. Dia bilang, apa pantes saya nikah (dalam situasi ayahnya sedang sakit)?" kata Yanti ketika itu.
Sayang, hingga berita ini ditulis, keluarga belum bisa memberikan keterangan apa pun. Termasuk tentang rencana pernikahan itu.
Chrisye Ternyata Kocak
Kematian H Chrismansyah Rahadi alias Chrisye tak hanya meninggalkan duka bagi istri, Gusti F. Damayanti Noor, dan keempat anaknya, tapi juga sahabat dan teman sesama musisi.
Erros Djarot, misalnya, mengaku berteman dengan Chrisye sejak 1970-an, saat Chrisye mulai merintis karir di dunia tarik suara. Keakraban di antara mereka dimulai ketika Chrisye mengajak Erros menciptakan lagu bersama.
Menurut Erros, dia mengenal Chrisye sejak masih duduk di bangku SMA. Namun, pertemanan itu terputuas karena setamat SMA, Erros sempat sekolah di Jerman. "Tahun 1972, saya balik lagi (ke Indonesia) dan kita bersama lagi," katanya saat ditemui di rumah duka, Jalan Asem Dua, Cipete, Jakarta Selatan, kemarin.
Mereka semakin akrab saat berkolaborasi menciptakan lagu. Tembang pertama mereka diberi judul Merepih Alam. Setelah itu, Erros semakin mengenal pribadi Chrisye. "Dia konyol. Senang melihat yang cantik-cantik, ya samalah seperti saya dan yang lain. Dan banyak hal lain, tapi biar jadi rahasia kita berdua," kenang Erros.
Hal yang sama diungkapkan Guruh Soekarnoputra. Putra mantan Presiden Soekarno itu mengenal Chrisye dari musik. Ketika masih remaja, Chrisye dan Guruh sama-sama mempunyai grup band. Grup band Chrisye bernama Sabda Nada, sedangkan grup band Guruh diberi nama Power Poin Band.(gen)
No comments:
Post a Comment